KULON PROGO – Balai Pendidikan Menengah (Balai Dikmen) Kulon Progo meminta kasus kekerasan antar siswa di sebuah SMK di Kecamatan Temon diselesaikan secara kekeluargaan.
Instansi di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olaharaga (Disdikpora) DIY itu juga sudah mendatangi pihak sekolah untuk mengonfirmasi kejadiannya.
Kepala Balai DIkmen Kulon Progo, Hendri Tatik Widayati mengatakan, pihaknya langsung mendatangi pihak sekolah untuk konfirmasi setelah kabar dugaan penganiayaan siswa kelas X oleh para seniornya itu berhembus.
Ia menyarankan agar peristiwa ini diselesaikan melalui musyawarah antara sekolah dan keluarga siswa.
“Kami sarankan permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Tatik kepada wartawan, Selasa (24/9).
Ia berjanji bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi pihaknya untuk seluruh sekolah menengah atas/kejuruan di Kulon Progo.
Dikmen dalam hal ini juga mewanti-wanti sekoilah agar lebih memperhatikan perilaku muridnya. Guru diharapkan lebih mendampingi para siswanya.
Diberitakan sebelumnya, MDP, siswa kelas X diduga dianiaya oleh sejumlah seniornya pada Selasa (10/9/2019) lalu setelah beberapa hari sebelumnya kepergok merokok di sebuah musala dekat sekolahannya.
Remaja lelaki warga Kecamatan Wates itu dikeroyok oleh sekitar 8 orang siswa yang menjadi polisi taruna dalam Batalion atau organisasi serupa OSIS di sekolah tersebut.
Aksi kekerasan itu terjadi pada jam aktif sekolah sekitar pukul 11.30 atau menjelang jam istirahat kedua.
MDP saat itu mendapat pukulan, tamparan, dan tendangan pada sejumlah bagian tubuhnya dari para seniornya itu.
Akibatnya, ia menderita luka di bagian dalam mulut hingga berdarah, sesak napas, dan pendengaran telinga kanannya terganggu.
Atas kasus ini, Kepolisian Resor Kulon Progo berencana memanggil lima orang siswa senior yang dilaporkan oleh orangtua korban untuk pemeriksaan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kulon Progo, AKP Ngadi mengatakan pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut.
Setelah ada laporan dari pihak keluarga korban, MDP (15), pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan awal dan menghimpun keterangan dari para saksi pelapor pada Kamis (19/9/2019) lalu.
Untuk selanjutnya, pemeriksaan juga akan dilakukan kepada para siswa yang namanya dilaporkan tersebut.
“Pihak terlapor (siswa senior) rencana juga akan segera kita panggil. Nanti kita cari waktunya karena mereka masih pelajar dan kita tidak ingin mengganggu jam belajarnya,”kata Ngadi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Balai Dikmen Minta Kasus Dugaan Kekerasan Siswa di Temon Diselesaikan Kekeluargaan, https://jogja.tribunnews.com/2019/09/24/balai-dikmen-minta-kasus-dugaan-kekerasan-siswa-di-temon-diselesaikan-kekeluargaan?page=2.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha
Editor: Ikrob Didik Irawan